Selasa, 03 Agustus 2010

JANGAN MENIKAH!

Suatu saat saya janjian ketemuan dengan teman-teman kuliah. Ada berlima. Salah satu dari kami...hanya satu-satunya...belum menikah.
Di luar kebiasaan....biasanya pasti teman-teman yang lain akan berusaha meracuni teman lajang tersebut untuk segera menikah.
Tapi kami lain. Kami malah beramai-ramai mencuci otaknya agar tidak usah menikah :)). Dan...kami sepertinya berhasil...sampai saat ini lho

Entah karena pengalaman pribadi atau hasil cuci otak kami, memang teman saya itu enggan untuk menikah. Saya sih sebenarnya 50% : 50% dalam pencucian otaknya.
Di satu sisi saya senang jika dia bercerita sedang dekat dengan teman prianya, tapi saya tak pernah menyarankan dia menikah. Cari teman dekat sebanyak-banyaknya tapi ga usah menikah....itu saran saya.

Pengalaman saya dan teman lajang saya mungkin berbeda.
Ada banyak pengorbanan dalam pernikahan. Bahagia hanya sampai saat upacara resepsi saja...selanjutnya...haduuhhhhhhh penuh perjuangan. Saya tidak menafikkan ada beberapa bagian yang membuat melambung tinggi penuh suka cita, yaitu saat saya melahirkan. Anak adalah pengecualian dalam cerita saya kali ini. Itu tak bisa ditawar lagi..saya sangat mencintai anak saya dan saya yakin dia juga mencintai saya dengan tulus.

Hal sepele akan mampu membuat kita dan pasangan berdiam diri tak mau saling bicara...seperti dengan orang asing saja ya. Ya itulah...ego masing-masing masih tinggi. Capek lho....
Itu salah satu contoh dan masih banyak contoh lainnya.
Jika saya tidak terikat komitmen, saya bisa dipastikan akan pergi jauh..menghindar dan melupakan. Tapi dengan adanya komitmen apalagi anak...saya rasa hal tersebut harus dikubur jauh di kerak otak kita.
Saat kita pacaran, yang ada hanya cinta dan cinta. Namun di dalam pernikahan, cinta saya rasa sudah melebur menjadi sayang. Jadi wajar dong kalo ada yang main hati dan main fisik dengan yang lain tapi tetap sayang dengan pasangan kita :)) toh kita tetap sayang kan sama pasangan kita????

Kita menjadi tidak bebas mengeksploitasi diri kita jika terikat pernikahan. Ekspresi diri kita sebaiknya ditekan karena mungkin saja hal itu akan menganggu pasangan kita. Jadi...kebiasaan mblayang harus ditekan keras-keras ya (ahh susahnya).
Ada banyak contoh lagi lho...dan kalau saya urai pasti dijamin ada dua reaksi:
1) SINIS
Orang yang tergolong sinis dengan pendapat saya pasti akan bilang: halahhhh kamu aja yang iri...bilang aja harapan tak sesuai kenyataan!!!
2) SETUJU
Orang yang tergolong setuju dengan pendapat saya pasti akan merangkul saya rapat (hehehe) dan akan bertanya lebih jauh lagi tentang pendapat saya (ciieee....cciiiiee....)


Umur pernikahan saya baru seumur jagung...belum punya kompetensi apa-apa untuk bicara dan sok mengajari tentang pernikahan. Namun...saran saya...pikirkan sejuta kali jika ingin menikah...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar